top of page

Communication in Love: Kepentingan atau Kebutuhan?

“Komunikasi itu kunci dalam hubungan, kalau ada masalah itu dibicarakan,” 


Seberapa sering Lovers mendengar kalimat ini? Kalimat ini biasanya dilontarkan ketika pasangan sedang mengalami konflik, dimana salah satu pihak menghindar atau menjauh dari masalah. Keengganan untuk menghadapi masalah dapat membuat satu sama lain memendam perasaan kesal, marah, sedih, hingga sulit untuk merasakan kedekatan dengan pasangan.


“Tetapi, apakah betul komunikasi itu kunci dalam hubungan?“

“Kok komunikasi di awal hubungan bisa manis, tapi makin lama makin ada jarak?”

“Kenapa sih pasanganku nggak mau ngertiin aku?“


Pertanyaan-pertanyaan inilah yang dikupas tuntas bersama psikolog klinis Alexandra Arvia, S.Psi., M.Psi., Psikolog dalam acara Webinar “Communication in Love” pada tanggal 19 Februari 2024. Dalam rangka Valentine’s Day 2024, dr.Love dan Creospera Creative Company berkolaborasi untuk membantu Lovers memahami pola komunikasi yang sehat dalam hubungan romantis dan cara menerapkannya.



Dalam hubungan percintaan, ternyata kecocokan, chemistry, dan kenyamanan saja tidak cukup. Hal ini karena terdapat satu kunci yang tidak boleh hilang, yaitu emotional intimacy (kedekatan emosional). “Komunikasi adalah kebutuhan dalam hubungan,“ ujar Arvia. Arvia menjelaskan bahwa komunikasi dapat membantu kita mengenal kesukaan, ketidaksukaan, pola pikir, dan pandangan pasangan dengan lebih mendalam.


Tentu, komunikasi tidak hanya sebatas mendengar dan membalas pesan satu sama lain. Arvia menjabarkan bahwa setiap hubungan yang sehat perlu memiliki komunikasi lisan (verbal), komunikasi active listening, komunikasi tertulis, dan komunikasi non-verbal. Keempat jenis komunikasi ini dapat memperkuat emotional intimacy, dimana pasangan merasa dekat dan terhubung satu sama lain. Emotional intimacy juga menjadi salah satu dasar munculnya rasa percaya, keterbukaan, dan kenyamanan dalam berbagi pikiran serta perasaan dengan jujur.



Bagi pasangan yang sulit memiliki emotional intimacy, Arvia menjelaskan bahwa komunikasi dapat dilatih, salah satunya adalah dengan memanfaatkan media journal. Menulis atau journaling dapat membuat seseorang lebih nyaman dan ekspresif dalam menyampaikan perasaannya. Di dalam Journal, pasangan dapat menuliskan pandangan dan perasaan terhadap satu sama lain. Sebagai startup yang menyediakan remedy journal, Creospera Creative Company membantu proses journaling pasangan dimana setiap halaman dalam journal telah dikemas secara menarik dan bertujuan untuk mendekatkan pasangan secara emosional. Hal ini tidak dipungkiri karena hubungan yang sehat hanya dapat terbentuk jika kedua belah pihak terus belajar, saling menerima, dan bertumbuh bersama.



Jadi, apakah Lovers sudah benar-benar mendengarkan, memahami, dan tumbuh bersama dalam hubungan yang kalian jalani?

 
 
 

Comments


©2022 oleh Relive Psychological Service Center. Dibuat dengan bangga menggunakan Wix.com

bottom of page