Sehat Mental Ternyata Ada Rumusnya! Apakah 6 Komponen ini Sudah Kamu Miliki?
- Relive id
- 8 Jan
- 3 menit membaca
Apakah tidak memiliki gangguan mental berarti kita memiliki mental yang sehat? Seringkali sehat atau tidaknya kondisi mental seseorang dinilai dari tidak adanya isu atau gangguan kesehatan mental, seperti gangguan depresi, kecemasan, bipolar, PTSD, dan lain-lain. Sama seperti kesehatan fisik, tubuh dapat dikatakan sehat ketika seseorang memiliki pola makan yang sehat, pola tidur yang teratur, dan rutin berolahraga. Jika demikian, bagaimana dengan kesehatan mental?
Pada kenyataannya, kesehatan mental perlu dirawat dan dipelihara untuk mencapai tingkat kesejahteraan psikologis (psychological well-being)Ā yang tinggi. Kesejahteraan psikologis adalahĀ kondisi di mana seseorang memiliki tujuan hidup dan terus berkembang, sehingga mereka bisa mengenali potensi diri dan mengalami kebahagiaan (Bradburn, 1969; Huppert, 2009; Ryff, 1989; Waterman, 1993). Terdapat 3 kata kunci dalam kesejahteraan psikologis, yaitu tujuan hidup; terus berkembang; memaksimalkan potensi diri.

Agar lebih spesifik, Ryff (1989) menyusun konsep kesejahteraan psikologi berdasarkan 6 komponen berikut:
1)Ā Ā Ā Ā Autonomy (kemandirian)

Ketika seseorang merasa percaya diri untuk mengambil keputusan, bahkan yang sulit, tanpa perlu dikendalikan oleh orang lain, ia telah mencapai kemandirian. Sebaliknya, kemandirian yang rendah biasanya ditandai dengan rasa takut berlebihan terhadap pendapat orang lain.

2)Ā Ā Ā Ā Self-acceptance (penerimaan diri)
Penerimaan diri terlihat dari kemampuan seseorang mengenali kelebihan dan kekurangan dirinya, sekaligus mengelola emosinya dengan cara yang sehat. Sebaliknya, sering mengkritik diri sendiri atau orang lain menunjukkan bahwa penerimaan diri masih rendah.

3)Ā Ā Ā Ā Positive Relations with Others (hubungan positif dengan orang lain)
Individu yang sehat secara mental bisa membangun hubungan yang hangat dan bermakna dengan orang lain. Sebaliknya, hubungan negatif seringkali menimbulkan rasa kesepian atau membuat seseorang menarik diri dari lingkungan.

4)Ā Ā Ā Ā Personal Growth (pertumbuhan pribadi)
Keinginan untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan adalah ciri utama pertumbuhan pribadi. Mereka melihat masalah sebagai tantangan dan kegagalan sebagai pelajaran. Sebaliknya, kurangnya pertumbuhan pribadi sering terlihat dari ketidakinginan untuk keluar dari zona nyaman.

5)Ā Ā Ā Ā Environmental Mastery (penguasaan lingkungan)
Menguasai lingkungan berarti mampu melihat dan memanfaatkan peluang di sekitarnya. Contohnya, seseorang mengatur keuangan dengan budgeting, membangun networking untuk karir, atau bergabung dalam komunitas sosial.

6)Ā Ā Ā Ā Purpose in Life (tujuan hidup)
Individu dengan tujuan hidup mampu menemukan makna dan menikmati apa yang ia lakukan sehari-hari. Sebaliknya, mereka yang tidak memiliki tujuan hidup cenderung merasa hampa, mudah menyerah, dan kehilangan semangat.
Bagaimana, Relivers? Apakah kamu sudah memiliki 6 komponen dari kesejahteraan psikologis ini? Jika belum, jangan khawatir! Relive memiliki 3 tips agar kamu bisa memulai perjalanan menuju mental yang lebih sehat!
Ā
1)Ā Ā Ā Ā Meluangkan waktu untuk orang terdekat
Apakah ada teman/kerabat yang kamu pedulikan? Tanyalah kabarnya atau luangkan waktu untuk bertemu, meskipun hanya sebentar. Selain meningkatkan mood, kamu juga bisa mendapat perspektif baru dari mereka!
2)Ā Ā Ā Ā Refleksikan hal yang membuatmu merasa bermakna
Setiap orang memiliki hal berbeda yang membuat hidupnya terasa bermakna, seperti dikelilingi oleh orang yang disayangi, menjelajah tempat-tempat baru, menjadi sukarelawan, dan masih banyak lagi! Ini juga merupakan salah satu langkah untuk mengenali diri, lho!
3)Ā Ā Ā Ā Apapun progress-nya, rayakan!
Apakah kamu telah melakukan interaksi positif dengan orang lain hari ini? Apakah kamu mulai mempelajari keterampilan baru? Jangan lupa untuk apresiasi diri atas usahamu, meskipun terlihat sepele!
"Kebahagiaan itu bukan soal sampai di tujuan, tapi bagaimana kamu menikmati prosesnya." ā Relive Team
Ā
Sumber:
Bradburn,Ā N.Ā M.Ā (1969). TheĀ structureĀ ofĀ psychologicalĀ well-being.Ā Oxford:Ā Aldine Publishing Company
Ā
Huppert,Ā F.Ā A.Ā (2009).Ā PsychologicalĀ well-being:Ā EvidenceĀ regardingĀ itsĀ causesĀ and consequences. AppliedĀ Ā Psychology:Ā Ā HealthĀ Ā andĀ Ā Well-Being, 1(2),Ā Ā 137ā164. https://doi.org/10.1111/j.1758-0854.2009.01008.x
Ryff,Ā C.Ā D.Ā (1989).Ā HappinessĀ isĀ everything,Ā orĀ isĀ it?Ā ExplorationsĀ onĀ theĀ meaningĀ of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069ā1081. https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/0022-3514.57.6.1069Ā
Ā
Waterman,Ā Ā A.Ā Ā S.Ā Ā (1993).Ā Ā TwoĀ Ā conceptionsĀ Ā ofĀ Ā happiness:Ā Ā ContrastsĀ Ā ofĀ Ā personal expressivenessĀ (Eudaimonia)Ā andĀ hedonicĀ enjoyment. JournalĀ ofĀ PersonalityĀ and Social Psychology, 64(4), 678-691. https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/0022-3514.64.4.678Ā
Commenti