top of page

Lawan Tabu dalam Percintaan: dr.Love Adakan Webinar dan Peer Support Group“Do I Love Lust You?”


ree

Tidak sedikit dari kita yang menyalahartikan lust sebagai love. Lust dalam hubungan dapat berupa jatuh cinta pada pandangan pertama, sentuhan fisik, ketertarikan intens pada pasangan, dan masih banyak lagi. Kecocokan atau chemistry dibutuhkan dalam hubungan percintaan, namun apakah itu cukup untuk mendefinisikan cinta yang tulus dan sehat?

Tepat 1 hari setelah Valentine’s Day 2025, dr.Love berkolaborasi dengan Kind to Mind Indonesia untuk mengadakan Webinar dan Peer Support Group berjudul “Do I Love Lust You?”. Topik tersebut berangkat dari fenomena toxic relationship dan gaya berpacaran tidak sehat yang semakin meningkat. Acara tersebut diadakan dengan harapan dapat meningkatkan awareness serta memberikan dukungan emosional bagi para lovers yang sedang mengalami kesulitan membedakan love dan lust.

Alexandra Arvia, M.Psi., Psikolog Klinis selaku founder dari dr.Love membawakan sesi materi “Do I Love Lust You?” yang interaktif. Materi tersebut mencakup perbedaan nafsu dan hawa nafsu, ciri-ciri hubungan yang sehat, dan tips membangun hubungan yang sehat secara mental. Tidak hanya memberikan edukasi kepada peserta, Arvia juga mengajak mereka untuk merefleksikan hubungan percintaan yang sedang atau pernah dijalani.

Satu poin menarik dari webinar tersebut adalah nafsu dalam hubungan tetap diperlukan, namun harus diseimbangkan dengan cinta. Berbeda dengan hawa nafsu, nafsu mendorong individu untuk menciptakan kedamaian dan pertumbuhan bersama. Di sisi lain, hawa nafsu mengejar kenikmatan yang dapat berujung pada cinta yang tidak sehat (toxic relationship). Selain itu, pentingnya pasangan untuk selalu terkoneksi dengan satu sama lain, mengekspresikan kebutuhan, dan menjaga komitmen.


ree

            

Setelah sesi materi, peserta dibagi ke dalam breakout room untuk memulai sesi Peer Support Group. Di dalam breakout room, peserta dapat dengan bebas membagikan pengalamannya dan saling memberikan dukungan terhadap satu sama lain. Setelah berbincang-bincang selama 30 menit, peserta kembali berkumpul di main room untuk sesi Q&A. Secara keseluruhan, peserta terlihat antusias dan aktif untuk menyampaikan pengalaman maupun pertanyaannya. Sebagai apresiasi terhadap para peserta, dr.Love juga mengadakan mini giveaway di penghujung acara. Ketiga peserta yang beruntung masing-masing mendapatkan voucher merchandise eksklusif dr.Love, voucher diskon sesi konseling dr.Love, dan voucher sesi konseling gratis dr.Love.



ree

Comments


©2022 by Relive Psychological Service Center. Proudly created with Wix.com

bottom of page