Ubah Koneksi jadi Peluang Karir, Alexandra Arvia Bagikan Tips dan Kisah Inspiratifnya
- Relive id
- Nov 14, 2024
- 3 min read
Updated: Jan 24
Kesehatan mental ternyata bukan hanya tentang tidak adanya gangguan atau penyakit, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan dirinya. Kemampuan untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain adalah satu di antara indikator kesejahteraan psikologis yang baik. Oleh karena itu, pentingnya bagi semua orang, khususnya dewasa awal untuk membangun networking yang sehat sebagai bentuk upgrade diri.
Dalam rangka “Mental Health Week 2024”, Universitas Ciputra Surabaya mengadakan webinar yang bertemakan “From Networking to Net Worth: Building Connections that Boost Your Career” pada tanggal 28 September 2024. Acara ini merupakan kolaborasi dari berbagai departemen dan institusi, yaitu Student Affairs Universitas Ciputra Surabaya, Career and Alumni Development Department Universitas Ciputra Surabaya, UC Counseling Buddy, Relive Psychological Services Center Bali, dan Platform Psikologi Online dr.Love. Pada webinar ini, Universitas Ciputra Surabaya mengundang founder dari Relive Psychological Services Center Bali dan dr.Love Psychological Services Center Bali, yaitu Alexandra Arvia, S.Psi., M.Psi., Psikolog Klinis.

Pengenalan Konsep Networking
Dihadiri oleh 191 peserta, Alexandra Arvia atau yang lebih ramah dipanggil sebagai Arvia membagikan insight kaya tentang networking yang meliputi pentingnya networking, keterampilan dalam menjalin networking, menciptakan peluang karir dari networking, dan tips networking. Arvia menjelaskan bahwa networking pada umumnya digunakan dalam bisnis, namun menurutnya istilah ini dapat digunakan juga untuk tujuan dukungan emosional, finansial, maupun informasi.
Networking adalah sebuah aktivitas yang memerlukan komitmen dalam menciptakan kemitraan bisnis baru dan peluang berbisnis. Hal ini diperoleh dari kualitas dan kuantitas interaksi sosial antar individu maupun kelompok di dalam maupun di luar bisnis (Marselina et al, 2024). Menurut Arvia, networking tidak hanya berbicara tenang mencari relasi yang banyak atau luas, tetapi juga kepercayaan diri, keterbukaan diri, kecocokan, serta visi dan misi yang sejalan dengan lawan pihak. Di sela-sela pemberian materi, Ia juga mengajak para mahasiswa untuk merefleksikan diri akan kemampuan networking yang telah ataupun belum mereka miliki.

Perjalanan Karir Arvia
Mengingat kembali perjalanan studinya di Universitas Ciputra Surabaya, Arvia menyampaikan bahwa mindset entrepreneurial telah tertanam sehingga masalah yang ia temukan dapat dijadikan sebagai tantangan, sedangkan networking dapat dirubah menjadi peluang karir. Selama masa studi, Arvia juga aktif terlibat dalam kolaborasi dengan mahasiswa lain dan menciptakan berbagai produk inovatif di bidang psikologi, salah satunya adalah boardgame Emozone yang bertujuan untuk melatih perkembangan emosi anak sejak dini. Dengan dedikasi yang tinggi, timnya telah bekerjasama dengan berbagai institusi, seperti gereja GBI Kasih Karunia Kristus, Sekolah Citra Berkat, SCB, Universitas Ciputra, dan Transformer Center.

Tidak berhenti sampai disitu, Arvia terus mengembangkan networking yang diimbangi dengan passion-nya untuk melayani kebutuhan psikologis di berbagai kalangan usia hingga mendirikan biro psikologi online bernama dr.Love. Arvia mempromosikan pentingnya self-love, relasi interpersonal, dan kesehatan emosional dan aktif mengadakan maupun mengisi talkshow, webinar, podcast, bahkan radio dengan institusi-institusi ternama. Meskipun networking adalah hal yang krusial dalam pembentukkan karir, namun Arvia menyampaikan bahwa mengenali passion dan value diri merupakan langkah pertama yang harus dilakukan.
Ia juga menekankan bahwa tidak semua networking dapat terjalin dengan sukses, contohnya hubungan yang toxic antarteman ataupun rekan bisnis, penolakan dari pihak lain untuk bekerjasama, dan miskomunikasi yang tidak jarang terjadi. Untuk menghindari ataupun mengatasi networking yang tidak sehat, Arvia memberi tips untuk mengevaluasi relasi secara berkala dan berani keluar dari relasi tersebut ketika dirasa tidak lagi sehat.
Sesi Webinar dilanjutkan dengan sesi Q&A, dimana peserta dapat mengajukan pertanyaan berdasarkan pengalaman ataupun rasa ingin tahunya. Peserta pada webinar kali ini sangat antusias dan mereka mendapatkan tips-tips networking yang praktis untuk diterapkan sebagai mahasiswa. “Relasi bukan karena selalu ada di sisi, melainkan karena serasi,“ tutupnya.
Comments